Penatalaksanaan jangka pendek utk nyeri akut sedang hingga berat pasca op utk terapi maks selama 5 hr.
Tab salut selaput 10 mg tiap 4-6 jam sebagaimana diperlukan utk atasi nyeri. Maks: 40 mg/hr. Lanjut usia Dianjurkan interval dosis yg panjang selama 6-8 jam. Inj IM atau IV bolus Dws Awal 10 mg dilanjutkan dg 10-30 mg tiap 4-6 jam. Dosis harian maks: Dws 90 mg. Lanjut usia, ggn fungsi ginjal 60 mg. Berikan melalui inj IV lambat atau bolus IM selama minimal 15 detik.
Sebaiknya diberikan bersama makanan.
Hipersensitivitas thd asetosal/aspirin atau OAINS lain, riwayat tukak peptik aktif atau perdarahan GI, asma; dugaan terjadi perdarahan serebrovaskuler; diatesis hemoragik yang melibatkan ggn koagulasi; sindrom polip nasal parsial atau komplit, angioedema atau bronkospasme; terapi bersama dg OAINS, okspentifilin, probenesid atau garam litium; hipovolemia; pasien yg sedang menjalani op dg risiko tinggi mengalami perdarahan atau hemostasis inkomplit; sedang menggunakan antikoagulan termasuk heparin dosis rendah (2500-5000 u tiap 12 jam); ggn ginjal sedang atau berat (kadar kreatinin serum >160 mikromol/L); pemberian neuraksial (epidurat atau intratekal); pemberian profilaksis pra atau intra op jika hemostasis merupakan hal yang kritikal. Hamil, in partu, partus, & laktasi. Anak <16 thn.
Riwayat peny GI; dekompensasi jantung & hipertensi. Tdk dianjurkan utk digunakan sebagai medikasi pra-op, utk menunjang anestesi atau analgesik obstetrik; penggunaan kronik. Berpotensi menimbulkan efek samping ketergantungan pd pemberian bersama dg OAINS lain. Pantau ketat pengeluaran urin, kadar urea serum, kadar kreatinin, & fungsi ginjal. Menghambat agregasi platelet & dpt memperpanjang waktu perdarahan. Lansia >65 thn.
Ggn GI, SSP/muskuloskeletal, sal kemih & ginjal, KV/hematologi; asma, dispneu, edema paru, reaksi pd kulit & hipersensitivitas; epistaksis, hematomata, perdarahan luka pasca op, perpanjangan waktu perdarahan; kelainan pd hsl pemeriksaan fungsi hati, astenia, edema, nyeri pd tempat inj, peningkatan BB, hepatitis, gagal hati, demam.
Digoxin, warfarin, ibuprofen, naproxen, acetaminophen, phenytoin, tolbutamide, piroxicam, obat antikoagulan (misalnya heparin). Mengurangi klirens & kemungkinan peningkatan toksisitas metotreksat. Peningkatan risiko gangguan ginjal dengan ACE inhibitor & OAINS lainnya, terutama pd pasien dehidrasi. Mengurangi respons diuretik terhadap furosemide pd pasien sehat normovolemik. Kasus kejang sporadis pd pemberian bersama dg obat antiepilepsi (fenitoin, karbamazepin). Kemungkinan halusinasi pd pasien yg memakai obat psikoaktif. Penggunaan bersamaan dg asetosal atau NSAID lainnya dpt memperburuk efek samping. Pemanjangan waktu pembersihan ginjal untuk lithium & metotreksat. Pemberian dg probenesid menyebabkan penurunan eliminasi ginjal & peningkatan hasil tes ketorolac assay.
M01AB15 - ketorolac ; Belongs to the class of acetic acid derivatives and related substances of non-steroidal antiinflammatory and antirheumatic products.
Rativol tab salut selaput 10 mg
2 × 10's (Rp118,000/boks)
Rativol inj 30 mg/mL
(amp) 1 mL x 5 × 1's (Rp192,250/boks)