Rituxsanbe

Rituxsanbe

rituximab

Produsen:

Sanbe

Agen Pemasaran:

Sanbe
Bahasa Concise Prescribing Info
Komposisi
Rituximab
Indikasi/Kegunaan
Limfoma non-Hodgkin sel B (NHL) yg relaps atau kemoresisten/folikular tingkat rendah, CD20 positif. Pengobatan pasien dg limfoma folikular stadium III-IV dlm kombinasi dg kemoterapi CVP. Pengobatan maintenance utk pasien dg limfoma folikular setelah respons terhadap terapi induksi. Pengobatan NHL sel B besar difus CD20 positif dlm kombinasi dg kemoterapi CHOP.
Dosis/Cara Penggunaan
NHL grade rendah atau folikular 375 mg/m2 infus IV 1x/minggu selama 4 minggu. Kombinasi dg kemoterapi apa pun, 375 mg/m2 utk 8 siklus dg R-CVP (21 hr/siklus), R-MCP (28 hr/siklus), R-CHOP (21 hr/siklus); 6 siklus jika remisi lengkap dicapai setelah 4 siklus, 6 siklus dg R-CHVP-interferon (21 hari/siklus), diberikan pada hari 1 setiap siklus kemoterapi. Pengobatan ulang pada NHL relaps 375 mg/m2  infus IV 1x/minggu selama 4 minggu. Pengobatan maintenance 375 mg/m2 1x tiap 2 bulan sampai penyakit berprogres atau utk jangka waktu maksimal 2 tahun (12 infus). Pengobatan maintenance utk pasien yg kambuh/refrakter 375 mg/m2 1x tiap 3 bulan sampai penyakit berprogres atau utk jangka waktu maksimal 2 tahun. NHL sel B besar difus 375 mg/m2, diberikan pada hari 1 setiap siklus kemoterapi selama 8 siklus setelah infus IV komponen glukokortikoid CHOP.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap rituximab atau protein murine. Infeksi aktif dan berat. Pasien imunokompromais berat. Pasien yg sedang mengalami atau dg riwayat leukoensefalopati multifokal progresif (PML). Gagal jantung berat (NYHA kelas IV) atau penyakit jantung berat yg tdk terkontrol.
Perhatian Khusus
Reaksi hipersensitivitas.  Jgn diberikan pada pasien dg infeksi aktif berat; penyakit hepatitis B aktif. Hentikan dalam kasus TEN & SJS. Segera hentikan pengobatan jika pasien mengalami sindrom pelepasan sitokin berat. Atasi atau singkirkan kemungkinan sindrom lisis tumor & infiltrasi paru pada pasien dg perbaikan awal gejala klinis yg diikuti dg perburukan. Risiko tinggi terjadinya reaksi terkait infus pada pasien dg CLL & limfoma sel mantel; pantau pasien yg mengalami gejala terkait paru atau gejala terkait infus lainnya yg berat. Riwayat insufisiensi paru atau dg infiltrasi tumor paru. Pertimbangkan profilaksis utk sindrom lisis tumor pada pasien yg berisiko mengalami lisis tumor yg cepat; lakukan pemantauan laboratorium yang sesuai & dipantau dg cermat; Dgn pemberian obat antihipertensi 12 jam sebelum & selama terapi. Pantau ketat pasien dg riwayat penyakit jantung. Pasien dg jumlah neutrofil <1,5 x 109/L &/atau jumlah trombosit <75 x 109/L. Hitung darah lengkap secara teratur termasuk jumlah trombosit. Riwayat infeksi hepatitis B bila digunakan bersama kemoterapi sitotoksik. Lakukan skrining HBV pada semua pasien sebelum memulai pengobatan. Pertimbangkan PML pada pasien dengan NHL atau CLL. Vaksinasi dg vaksin virus hidup setelah terapi rituximab IV/SC. Wanita yg berpotensi melahirkan anak harus menggunakan kontrasepsi yg efektif saat menerima & selama 12 bulan setelah pengobatan. Kehamilan. Ibu menyusui. Tdk dianjurkan pada anak-anak.
Efek Samping
Neutropenia, trombositopenia; alopesia. Monoterapi/maintenance: Infeksi bakteri, virus; leukopenia; angioedema; mual; pruritus, ruam; demam, menggigil, asthenia, sakit kepala; penurunan kadar IgG. Sepsis, pneumonia, infeksi demam, herpes zoster, infeksi saluran pernapasan, infeksi jamur, infeksi yang tidak diketahui penyebabnya; anemia; hipersensitivitas; hiperglikemia, penurunan BB, edema perifer, edema wajah, peningkatan LDH, hipokalsemia; parestesia, hipoestesia, agitasi, insomnia, vasodilatasi, pusing, kecemasan; ggn lakrimasi, konjungtivitis; tinitus, sakit telinga; MI, aritmia, fibrilasi atrium, takikardia, ggn jantung; hipertensi, hipotensi ortostatik, hipotensi; bronkospasme, penyakit pernapasan, nyeri dada, dispnea, batuk, rinitis; muntah, diare, sakit perut, disfagia, stomatitis, sembelit, dispepsia, anoreksia, iritasi tenggorokan; urtikaria, berkeringat, keringat malam; hipertonia, mialgia, artralgia, nyeri punggung, nyeri leher, nyeri; nyeri tumor, kemerahan, malaise, sindrom dingin. Dlm kombinasi dg kemoterapi pada NHL & CLL: Bronkitis; neutropenia demam. Sinusitis, hepatitis B; pansitopenia, granulositopenia; ggn kulit; kelelahan, menggigil.
Interaksi Obat
Pasien dg titer Ab anti-tikus (anti-mouse antibody) atau anti-kimerik manusia dpt mengalami reaksi alergi atau hipersensitivitas bila diobati dg monoklonal Ab diagnostik atau terapeutik lainnya.
Klasifikasi MIMS
Terapi Target untuk Kanker
Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis
L01FA01 - rituximab ; Belongs to the class of CD20 (Clusters of Differentiation 20) inhibitors. Used in the treatment of cancer.
Bentuk Sediaan/Kemasan
Form
Rituxsanbe kons utk lar inf 100 mg/10 mL
Packing/Price
1's (Rp3,075,000/boks)
Form
Rituxsanbe kons utk lar inf 500 mg/50 mL
Packing/Price
1's (Rp14,350,000/boks)
Register or sign in to continue
Asia's one-stop resource for medical news, clinical reference and education
Already a member? Sign in
Register or sign in to continue
Asia's one-stop resource for medical news, clinical reference and education
Already a member? Sign in