Sebagai antisekresi asam lambung bila rute pemberian oral tidak mungkin dilakukan, misalnya GERD pada pasien dgn esofagitis &/atau gejala-gejala refluks berat; penyembuhan tukak lambung yg terkait dg terapi OAINS. Utk terapi rumatan jangka pendek hemostasis & pencegahan perdarahan ulang pada pasien sesudah menjalani endoskopi utk perdarahan lambung akut atau tukak duodenum.
20-40 mg IV atau infus 1 x/hr. Refluks esofagitis 40 mg 1 x/hr. Terapi simtomatik utk GERD, tukak lambung terkait dg terapi OAINS 20 mg 1 x/hr. Terapi rumatan hemostasis & pencegahan perdarahan ulang tukak lambung & tukak duodenum 80 mg secara bolus infus selama 30 mnt, dilanjutkan dg pemberian infus IV 8 mg/jam selama 3 hr (72 jam).
Hipersensitif thd esomeprazole atau pengganti benzimidazol & salah satu komponen Esozid. Penggunaan bersama dg atazanavir & nelfinavir.
Penurunan berat badan secara signifikan yg tdk disengaja, muntah berulang, disfagia, hematemesis atau melena; tukak lambung. Singkirkan kemungkinan keganasan. Risiko infeksi GI misalnya Salmonella & Cammpylobacter. Pemberian bersama dg clopidogrel, omeprazole, & atazanavir. Jika pemberian bersama dg atazanavir tdk dpt dihindari, lakukan pemantauan ketat thd pemberian dosis atazanavir hingga 400 mg dg 100 mg ritonavir, dg dosis esomeprazole tdk boleh lebih dari 20 mg. Obat-obat yg dimetabolisme oleh CYP2C19. Hamil & laktasi.
Sakit kepala; nyeri perut, konstipasi, diare, flatulens, mual/muntah; reaksi pd tempat pemberian inj.
Atazanavir, warfarin, & derivat kumarin lain. Penurunan absorpsi ketokonazol & itrakonazol. Peningkatan kadar di dlm plasma dari obat yg dimetabolisme oleh CYP2C19, seperti diazepam, citalopram, imipramin, klomipramine, fenitoin. Kombinasi penghambat CYP2C19 & CYP3A4, seperti vorikonazol yang mengakibatkan paparan esomeprazole 2 kali lipat lebih besar.
A02BC05 - esomeprazole ; Belongs to the class of proton pump inhibitors. Used in the treatment of peptic ulcer and gastro-oesophageal reflux disease (GERD).
Esozid bubuk untuk inj 40 mg
1's