Symbicort

Symbicort

budesonide + formoterol

Produsen:

AstraZeneca
Bahasa Concise Prescribing Info
Komposisi
Per dosis Symbicort 80/4.5 mcg turbuhaler Budesonid 80 mcg, formoterol fumarat 4.5 mcg. Per dosis Symbicort 160/4.5 mcg turbuhaler Budesonid 160 mcg, formoterol fumarat 4.5 mcg. Per dosis Symbicort 80/4.5 mcg rapihaler Budesonid 80 mcg, formoterol fumarat 4.5 mcg. Per dosis Symbicort 160/4.5 mcg rapihaler Budesonid 160 mcg, formoterol fumarat 4.5 mcg.
Indikasi/Kegunaan
Turbuhaler: Turbuhaler 160/4.5: Pengobatan simtomatik & mengurangi risiko eksaserbasi asma pada dewasa & remaja 12 thn di mana penggunaan kortikosteroid inhalasi dpt dilakukan. Pengobatan simtomatik PPOK berat (FEV1 <50% prediksi normal) & riwayat eksaserbasi berulang pada pasien dg gejala signifikan meskipun terapi reguler dengan bronkodilator kerja lama. Turbuhaler 80/4.5: Pengobatan asma secara teratur di mana penggunaan kombinasi (kortikosteroid inhalasi & agonis β2 kerja lama) dpt dilakukan. Rapihaler: Pengobatan asma secara teratur di mana penggunaan kombinasi (kortikosteroid inhalasi & agonis β2-adrenoseptor kerja lama) sesuai. Rapihaler 160/4.5: Pengobatan simtomatik pada pasien dengan PPOK (FEV1 50% diprediksi normal) & riwayat eksaserbasi meskipun diberikan terapi bronkodilator secara teratur.
Dosis/Cara Penggunaan
Turbuhaler Asma Dosis individual. Terapi anti inflamasi pd pasien dg penyakit ringan: Dws & remaja ≥12 thn 1 inhalasi 160/4,5 mcg sesuai kebutuhan untuk gejala & inhalasi tambahan jika gejala menetap setelah beberapa menit. Maks: Tidak lebih dari 6 inhalasi. Terapi pemeliharaan & pereda: Dws & remaja ≥12 thn 2 inhalasi 80/4,5 mcg atau 160/4,5 mcg, dapat diberikan 1 inhalasi di pagi & sore hari atau 2 inhalasi di pagi atau sore hari. 1 dosis tambahan sesuai kebutuhan untuk gejala & 1 dosis lagi jika gejala menetap setelah beberapa menit. Dosis rumatan: 2 inhalasi 160/4,5 mcg 2x/hr. Maks: 6 inhalasi. Anak ≥6 thn 1 inhalasi 80/4,5 mcg 1x/hr. Maks: Tidak lebih dari 4 inhalasi. Terapi pemeliharaan: Dewasa & remaja ≥12 thn 1-2 inhalasi 80/4,5 mcg atau 160/4,5 mcg 2x/hr. Anak ≥6 thn 2 inhalasi 80/4,5 mcg per hari. PPOK Dws 2 inhalasi 160/4,5 mcg 2x/hr. Rapihaler Asma Terapi pemeliharaan & pereda: Dws & remaja ≥12 thn 2 inhalasi 80/4,5 mcg atau 160/4,5 mcg 1-2x/hr, dapat ditingkatkan max 2 inhalasi 2x/hr. Maks: tdk >6 inhalasi.  Anak 6-11 thn 1 inhalasi 80/4,5 mcg 2x/hr. Terapi pemeliharaan: Dewasa & remaja ≥12 thn 1-2 inhalasi 80/4,5 mcg atau 160/4,5 mcg 2x/hr. Anak 6-11 thn 2 inhalasi 80/4,5 mcg 2x/hr. Maks: 4 inhalasi/hr. PPOK Dws 2 inhalasi 160/4,5 mcg 2x/hr.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas thd budesonide, formoterol. Turbuhaler: Hipersensitivitas thd laktosa (yg mengandung protein susu dlm jumlah sedikit).
Perhatian Khusus
Tidak boleh dihentikan penggunaannya secara tiba-tiba. Hubungi dokter jika pasien menemukan pengobatan tidak efektif atau dosis harian maks terlampaui & pertimbangkan perlunya peningkatan terapi dengan kortikosteroid. Inhaler penyelamat harus tersedia setiap saat. Tidak untuk mengobati eksaserbasi yang berat. Efek sistemik dapat terjadi pada dosis tinggi & pengobatan jangka panjang seperti supresi adrenal, retardasi pertumbuhan pada anak & remaja, penurunan kepadatan mineral tulang, katarak, glaukoma. Pantau secara teratur tinggi badan anak yang menerima pengobatan jangka panjang. Pada anak & remaja menyebabkan hambatan pertumbuhan awal yang ringan namun hanya sementara selama tahun pertama pengobatan. Pasien yang beralih dari terapi steroid oral atau sistemik; yang membutuhkan terapi kortikosteroid darurat dosis tinggi sebelumnya atau menjalani pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid inhalasi dosis tinggi. Bilas mulut setiap kali setelah selesai pemberian terapi inhalasi untuk meminimalkan risiko infeksi jamur kandida. Pengobatan bersamaan dengan itrakonazol, ritonavir & inhibitor CYP3A4 poten lainnya; β2-agonis & obat yang dapat memicu hipokalemia misalnya, turunan xantin, steroid, duretik. Pasien dg DM, hipokalemia yg tidak diobati, hipertensi berat, takiaritmia atau gagal jantung berat; perpanjangan interval QTc; TB paru aktif atau diam; infeksi jamur & virus di saluran udara. Pantau kadar K serum. Kontrol glukosa darah tambahan pada pasien diabetes. Hamil & laktasi. Turbuhaler & Rapihaler 160/4.5: Peningkatan risiko pneumonia pada pasien PPOK. Turbuhaler: Pasien harus mengambil dosis pemeliharaan seperti yang ditentukan, bahkan ketika tanpa gejala. Inhalasi pereda tidak dimaksudkan untuk penggunaan profilaksis biasa. Hentikan penggunaan jika terjadi bronkospasme paradoks. Pasien dengan tirotoksikosis, feokromositoma, kardiomiopati obstruktif hipertrofi, stenosis aorta sub-valvular idiopatik, aneurisma atau penyakit jantung berat lainnya. Mengandung laktosa (<1 mg/inhalasi) yang jumlahnya biasanya tidak menimbulkan masalah pada orang yang intoleran laktosa, tetapi dapat menyebabkan reaksi alergi. Rapihaler: Tidak boleh dimulai selama eksaserbasi atau pada pasien dengan asma yang memburuk secara signifikan atau memburuk secara akut. Pantau fungsi aksis HPA; gangguan penglihatan.
Efek Samping
Palpitasi; infeksi kandida orofaringeal; sakit kepala, tremor, iritasi tenggorokan yg bersifat ringan, batuk, suara serak. Turbuhaler & Rapihaler 160/4.5: Pneumonia pd pasien PPOK.
Interaksi Obat
Peningkatan kadar plasma budesonide pd pemberian bersama dg penghambat CYP3A4 yg kuat. Efek formoterol yg melemah atau terhambat dg penghambat β-adrenergik termasuk obat tetes mata. Memicu terjadinya hipokalemia pd pemberian bersama dg derivat xanthine, kortikosteroid, diuretik. Pemanjangan interval QTc & peningkatan risiko aritmia ventrikel pd pemberian bersama dg antidepresan trisiklik, quinidine, disopiramid, prokainamid, fenotiazin, atau antihistamin. Efek aditif dg obat β-adrenergik. Turbuhaler: L-dopa, L-tiroksin, oksitosin & alkohol dpt mengganggu toleransi jantung thd simpatomimetik β2. Penggunaan bersamaan dg MAOI & agen serupa seperti furazolidone, procarbazine dpt memicu reaksi hipertensi. Peningkatan risiko aritmia pd pemberian bersama dg anestesi dg hidrokarbon terhalogenasi. Hipokalemia dpt pmeningkatkan disposisi ke arah aritmia pada pasien yg diobati dg glikosida digitalis.
Klasifikasi MIMS
Preparat Antiasma & PPOK
Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis
R03AK07 - formoterol and budesonide ; Belongs to the class of adrenergics in combination with corticosteroids or other drugs, excluding anticholinergics. Used in the treatment of obstructive airway diseases.
Bentuk Sediaan/Kemasan
Form
Symbicort 160/4.5 mcg rapihaler
Packing/Price
120 dose x 1's (Rp764,294/boks)
Form
Symbicort 80/4.5 mcg rapihaler
Packing/Price
120 dose x 1's (Rp644,858/boks)
Form
Symbicort turbuhaler 160/4.5 mcg
Packing/Price
120 dose x 1's (Rp764,294/kontainer);60 dose x 1's (Rp435,413/kontainer)
/indonesia/image/info/symbicort 160-4-5 mcg turbuhaler/160-4-5 mcg x 120 doses?id=02a6ebd0-0eb6-43bc-a97d-a4e900a7fe50
/indonesia/image/info/symbicort 160-4-5 mcg turbuhaler/160-4-5 mcg x 60 doses?id=d790c1c7-2c40-4248-aad3-a4e900a76862
Form
Symbicort turbuhaler 80/4.5 mcg
Packing/Price
60 dose x 1's (Rp322,429/kontainer)
Register or sign in to continue
Asia's one-stop resource for medical news, clinical reference and education
Already a member? Sign in
Register or sign in to continue
Asia's one-stop resource for medical news, clinical reference and education
Already a member? Sign in