Rekombinan interferon β-1a manusia.
Relaps sklerosis multipel dg sekurang-kurangnya ≥2 eksaserbasi akut dlm 2 thn belakangan.
SK Saat memulai pengobatan, untuk memungkinkan takifilaksis & mengurangi artritis reumatoid: 20% dari total dosis diberikan selama 2 minggu pertama, 50% dari total dosis diberikan pada minggu ke-3 & 4, kemudian dosis penuh mulai minggu ke-5 dan seterusnya. Pasien yg tdk dpt mentolerir dosis lbh tinggi 22 mcg secara SK 3 x/minggu.
Hipersensitif thd interferon β rekombinan atau alamiah. Sdg mengalami ggn depresi berat &/atau ada keinginan bunuh diri.
Hentikan penggunaan jika didiagnosis mikroangiopati trombotik; memiliki lesi multipel; tjd ikterus atau gejala klinis lainnya dari disfungsi hati ; sindrom nefrotik. Pemeriksaan lebih lanjut kadar trombosit darah, serum, LDH, film darah & fungsi ginjal dianjurkan jika terlihat gambaran klinis mikroangiopati trombotik. Pantau ALT serum sebelum, pada bulan ke-1, 3, & 6, & secara berkala setelah pengobatan; tanda atau gejala dini seperti edema, proteinuria & ggn fungsi ginjal; pada kondisi yang tidak disertai gejala klinis, lakukan tes enzim hati & tes darah lengkap dan hitung jenis, serta jumlah trombosit secara berkala (1, 3 & 6 bln) setelah terapi dimulai & selanjutnya secara berkala; tes fungsi tiroid pada awal terapi & jika hasilnya abnormal, setiap 6-12 bulan setelah terapi dimulai. Evaluasi pasien setidaknya setiap 2 tahun dalam periode 4 tahun ssdh pengobatan dimulai. Sindrom yg menyerupai flu, gangguan depresi sebelumnya atau saat ini, pikiran untuk bunuh diri. Riwayat kejang, pada mereka yang menerima pengobatan dengan anti-epilepsi. Pantau ketat pasien dg penyakit jantung seperti angina, gagal jantung kongestif, atau aritmia. Rotasi tempat injeksi pd pemberian setiap dosis & gunakan teknik injeksi aseptik untuk meminimalkan nekrosis tempat injeksi. Pasien dg mielosupresi. Antibodi penetralisir serum terhadap interferon -1a dapat berkembang. Tdk boleh digunakan pd pasien dg sklerosis multipel progresif primer. Dpt mempengaruhi kemampuan pasien untuk mengemudi atau menggunakan mesin. Gagal ginjal & hati berat. Riwayat penyakit hati yang signifikan, bukti klinis penyakit hati aktif, penyalahgunaan alkohol atau peningkatan ALT serum (>2,5 x ULN). Kehamilan. Tidak untuk digunakan pada anak <2 thn. Tdk untuk diberikan pada bayi prematur atau neonatus. Dpt menyebabkan reaksi toksik & anafilaktoid pada bayi & anak hingga 3 thn akibat benzil alkohol.
Neutropenia, limfopenia, leukopenia, trombositopenia, anemia; peningkatan transaminase tanpa gejala; sakit kepala; inflamasi pd tempat inj, reaksi, gejala seperti influenza. Peningkatan berat pd kadar transaminase; depresi, susah tidur; diare, muntah, mual; pruritus, ruam, ruam eritematosa, ruam makulopapular, alopesia; mialgia, artralgia; nyeri pd tempat inj, kelelahan, kekakuan, demam.
Obat dg indeks terapi sempit & sangat bergantung pada sistem klirens sitokrom P450 hati (misalnya, antiepilepsi & beberapa kelas obat antidepresan).
L03AB07 - interferon beta-1a ; Belongs to the class of interferons. Used as immunostimulants.
Rebif soln for inj 22 mcg/0.5 mL
3 × 1's
Rebif soln for inj 44 mcg
1 mL x 3 × 1's (Rp18,480,000/boks)