Glisirizin 40 mg, glisin 400 mg, l-sistein HCl 20 mg.
Peningkatan fungsi hati yg abnormal pada penyakit hati kronik. Eksim atau dermatitis, urtikaria, pruritus, erupsi obat atau toksikoderma, stomatitis, strofulus pada bayi, flikten.
IV Dws 5-20 mL 1x/hr, disesuaikan dg usia pasien & gejala. Penyakit hati kronik 40-60 mL 1x/hr dg infus atau drip, disesuaikan dg usia pasien & gejala. Maks: 100mL.
Hipersensitivitas. Pasien dg aldosteronisme, miopati, atau hipokalemia.
Anamnesis menyeluruh utk memperkirakan kemungkinan syok. Berikan tata laksana kegawatdaruratan jika terjadi syok. Pertahankan pasien saat istirahat & pantau dg cermat setelah pemberian. Pemberian bersama produk yg mengandung licorice dpt menyebabkan pseudoaldosteronisme. Inj sepelan mungkin sambil memantau pasien. Rhabdomyolisis. Hipokalemia dpt terjadi dg diuretik loop, tiazid & diuretik antihipertensif lainnya. Pantau kadar K serum. Takikardia ventrikel (termasuk Torsades de pointes) atau QT berkepanjangan dpt terjadi dg moksifloksasin HCl. Pasien hamil atau mungkin hamil. Peningkatan hipokalemia pada lansia. Pantau pasien lansia selama perawatan.
Syok, syok anafilaktik; reaksi anafilaksis; pseudoaldosteronisme. Ruam, urtikaria, pruritus; penurunan serum K, edema; peningkatan tekanan darah; tdk nyaman pd perut atas, mual/muntah; batuk; penglihatan abnormal sementara; malaise umum, nyeri otot, disestesia, demam, gejala hiperpnea, gula urin positif, sakit kepala, merasa panas & tidak enak.
Pemberian bersama diuretik loop (mis., asam etakrinat, furosemid), tiazid & diuretik antihipertensif lainnya (mis., triklormetiazid, klortalidon) & moksifloksasin HCl dpt menurunkan kadar K serum.
A05BA - Liver therapy ; Used in liver therapy.
Hishiphagen inj
20 mL x 30 × 1's (Rp2,250,000/boks)