Terapi sulih hormon utk gejala-gejala defisiensi estrogen pd wanita pasca menopause.
Dosis minimal yg efektif: 1.25 g gel/hr selama 21-28 hr tiap bulannya. Kisaran dosis: 2.5 g gel/hr. Gunakan pd pagi atau sore hr pd kulit yg sudah dibersihkan, di bagian lengan bawah, lengan, &/atau bahu atau pd area lainnya yg luas yg memiliki kulit yg utuh (tidak luka atau rusak).
Diketahui memiliki hipersensitivitas. Rieayat sblmnya dari kanker payudara atau dugaan adanya kanker payudara; diketahui atau diduga mengalami tumor ganas yg tergantung estrogen spt kanker endometrium; perdarahan vaginal yg tdk diketahui penyebabnya; hiperplasia endometrium yg tdk diterapi; kejadian tromboemboli vena idiopatik sebelumnya (trombosis vena dalam, emboli paru); penyakit tromboemboli arteri yg sedang berlangsung, misalnya angina pektoris & infark miokard; peny hati akut atau riwayat ggn kondisi hati sebelumnya, sampai hasil tes fungsi hati kembali normal; porfiria. Diketahui atau diduga hamil.
Segera hentikan jika terjadi ikterus atau penurunan fungsi hati; peningkatan tekanan darah yg signifikan; kambuhnya sakit kepala tipe migren; kehamilan atau dugaan kehamilan; hiperkalsemia; kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya secara tiba-tiba atau serangan proptosis, diplopia secara tiba-tiba. Lakukan pemeriksaan fisik khususnya area panggul & payudara. Pantau dg cermat adanya leiomyoma (fibroma uterus) atau endometriosis; faktor risiko tromboemboli atau riwayatnya; tumor yg bergantung pd estrogen misalnya, hereditas derajat 1 utk kanker payudara; hipertensi arteri; gangguan fungsi hati misalnya adenoma hati; diabetes gula dg atau tanpa gejala vaskular; litiasis bilier; migren & sakit kepala yg berat; lupus eritematosus sistemik; riwayat hiperplasia endometrium sebelumnya; epilepsi; asma; otosklerosis. Risiko ggn KV, kondisi koroner &/atau serebrovaskular, pd kasus hipertensi &/atau merokok. Hiperplasia & kanker endometrium. Kanker payudara. Pasien dg riwayat VTE atau trombofilia. Penyakit jantung koroner. Kanker ovarium. Pantau secara ketat pasien dg insufisiensi ginjal terminal; fungsi tiroid. Hipokalsemia. Demensia. Peningkatan risiko penyakit kandung empedu yg membutuhkan pembedahan pd wanita pascamenopause. Peningkatan trigliserida plasma yg menyebabkan pankreatitis atau komplikasi lainnya. Dpt memperburuk asma, DM, epilepsi, migren, porfiria, lupus eritematosus sistemik, & hemangioma hepatik. Tdk diindikasikan selama menyusui.
Dismenore, menoragia, perdarahan (spotting), ggn menstruasi, leukore; nyeri perut, kram, pembengkakan, mual, muntah; sakit kepala; kram otot, nyeri pd ekstremitas; gugup, sindrom depresif; depresi, ggn cemas; metroragia, ggn endometrial, vaginitis pap smear yg mencurigakan, perdarahan per vaginam; palpitasi; sinusitis, rinitis.
Peningkatan metabolisme bersamaan dg penggunaan penginduksi enzim, khususnya enzim sitokrom P450 misalnya, antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin, karbamazepin, meprobamat, fenilbutazon) & obat anti infeksi (misalnya rifabutin, nevirapine, efavirenz). Ritonavir & nelfinavir bekerja sebagai penginduksi bila digunakan bersamaan dg hormon steroid. St John's wort dpt merangsang metabolisme estrogen & agen progestasional. Peningkatan metabolisme estrogen & agen progestasional dpt menyebabkan penurunan efek terapeutik & perubahan perdarahan uterus.
G03CA03 - estradiol ; Belongs to the class of natural and semisynthetic estrogens used in estrogenic hormone preparations.
Oestrogel gel transdermal 0.06 %
80 g x 1's (Rp302,500/tube)