Pengobatan nyeri neuropatik pd dws ≥18 thn. Terapi tambahan pd pengobatan kejang parsial dg atau tanpa generalisasi sekunder pd dws & anak ≥3 thn.
Epilepsi Dws & anak >12 thn 900-1800 mg/hr. Awal 300 mg 3 x/hr pd hari ke-1 atau dengan titrasi dosis sebagai: 300 mg 1 x pada hari ke-1, 300 mg 2 x/hr pada hari ke-2 & 300 mg 3 3 x/hr pada hari ke-3. Selanjtunya, dosis dpt ditingkatkan dan diberikan dlm 3 dosis terbagi hingga dosis maksimal 2.400 mg/hr. Anak 3-12 thn Awal 10-15 mg/kg/hr dlm 3 dosis terbagi. Dosis efektif dicapai dengan titrasi ke atas selama kira-kira 3 hr; ≥5 thn Dosis efektif: 25-35 mg/kg/hr dalam 3 dosis terbagi rata; 3 thn - <5 thn 40 mg/kg/hr dalam 3 dosis terbagi rata. Dlm studi klinis jangka panjang, dosis hingga 50 mg/kg/hr dpt ditoleransi dg baik. Interval waktu maksimum antara dosis tidak boleh melebihi 12 jam. Nyeri neuropatik Dws Awal 300 mg 1 x/hr pd hari ke-1; 300 mg 2 x/hr pada hari ke-2; 300 mg 3 x/hr pada hari ke-3. Maks: 1.800 mg setiap hari. Ggn fungsi ginjal pd pasien dg nyeri neuropatik atau epilepsi Bersihan kreatinin ≥80 mL/mnt 900-2,400 mg/hr, 50-79 mL/mnt 600-1,200 mg/hr, 30-49 mL/mnt 300-600 mg/hr, 15-29 mL/mnt 150 mg (diberikan sebagai 300 mg/hr) sampai 300 mg/hr, <15 mL/mnt 150 mg (diberikan sebagai 300 mg/hr). Total dosis harian harus diberikan sebagai rejimen 3 x/hr. Pasien yang menjalani hemodialisis Dosis pemuatan: 300-400 mg, kemudian 200-300 mg setiap 4 jam hemodialisis.
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Berikan setidaknya 2 jam ssdh mengonsumsi antasid yg mgd Mg atau Al.
Hipersensitivitas. pasien dengan pankreatitis akut. Tidak untuk kejang umum primer spt pd petit mal. Pasien dg galaktosemia krn kandungan laktosa obat ini.
Penghentian terapi secara tiba-tiba dpt memicu status epileptikus. Bukan untuk pengobatan kejang absen. Penggunaan bersamaan dg obat yg menekan SSP, termasuk opiat. Ruam obat dg eosinofilia & gejala sistemik (DRESS). Hentikan pengobatan jika tjd tanda & gejala anafilaksis. Evaluasi pasien thd riwayat penyalahgunaan obat dan / atau ggn kejiwaan. Dpt mengganggu kemampuan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Hamil & laktasi. Anak <3 thn (utk epilepsi) & <18 thn (utk nyeri neuropatik).
Sakit perut, sakit punggung, kelelahan; demam, sakit kepala, infeksi virus; vasodilatasi; sembelit, kelainan pd gigi, diare, dispepsia, nafsu makan meningkat, mulut/tenggorokan kering, mual, muntah; leukopenia, penurunan jumlah sel darah merah; edema perifer, peningkatan berat badan; fraktur, mialgia; amnesia, ataksia, kebingungan, koordinasi abnormal, depresi, pusing, disartria, emosi labil, insomnia, gugup, nistagmus, mengantuk, ggn daya pikir, tremor, kedutan; batuk, faringitis, rinitis; abrasi, jerawat, pruritus, ruam; ambliopia, diplopia; impotensi.
Penggunaan obat yg menekan SSP termasuk opiat juga dianggap perlu mendapat perhatian khusus pd pasien dlm kondisi lemah fisik, lanjut usia, penyakit pernapasan serius yang mendasarinya, dengan polifarmasi dan gangguan penyalahgunaan zat. Bioavailabilitas berkurang dg antasid yg mengandung Al- & Mg. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan yg bekerja secara sentral dpt memperparah beberapa efek samping gabapentin pd SSP. Menyebabkan hasil positif palsu untuk tes dipstick Ames N-Multistix SG pd penggunaan bersamaan dg obat antikonvulsan lainnya.
N02BF01 - gabapentin ; Belongs to the class of gabapentinoids. Used to relieve pain and other conditions.
Neurontin Kaps 300 mg
10 × 10's (Rp2,101,672/boks)