Pengobatan hipertensi esensial; gagal jantung kronik stabil ringan & sedang sebagai tambahan terhadap terapi standar pd pasien lansia ≥70 thn.
Hipertensi Dws 5 mg 1 x/hr. Dlm kombinasi dg obat antihipertensi golongan lain 5 mg plus hidroklorotiazid 12.5-25 mg. Lanjut usia >65 thn & ggn ginjal Dosis awal 2.5 mg/hr. Dpt ditingkatkan menjadi 5 mg/hr. Gagal jantung kronik Awal 1.25 mg 1 x/hr, tingkatkan dg interval 1-2 minggu berdasarkan tolerabilitas pasien thd dosis 2.5 mg 1/hr, lalu tingkatkan mjd 5 mg 1 x/hr & selanjutnya mjd 10 mg 1 x/hr. Maks: 10 mg 1 x/hr.
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.
Hipersensitivitas. Gagal jantung akut, syok kardiogenik atau episode gagal jantung dekompensasi yg membutuhkan terapi inotropik IV. Sindrom Sick Sinus, termasuk blok sinoatrial. Blok jantung derajat 2 & 3 (tanpa pacemaker/alat pacu jantung). Riwayat bronkospasme & asma bronkial. Feokromositoma yg tak diterapi. Asidosis metabolik. Bradikardi (denyut jantung <60 x/menit sblm terapi). Hipotensi (TD sistolik <90 mmHg). Ggn sirkulasi perifer berat. Insufisiensi atau ggn hati.
Dpt meningkatkan sensitivitas thd alergen & keparahan reaksi anafilaksis. Tdk utk digunakan pd gagal jantung kongestif yg tdk diterapi. Penyakit jantung iskemik; ggn sirkulasi perifer (peny atau sindrom Raynaud, klaudikasio intermiten); blok jantung derajat 1; angina Prinzmetal. DM; hipertiroid, PPOK. Riwayat psoriasis. Hindari penghentian terapi secara mendadak. Tdk dianjurkan ut digunakan dlm terapi kombinasi dg obat golongan antagonis kanal kalsium yaitu verapamil & diltiazem, obat antiaritmia kelas 1, & obat antihipertensi yg bekerja secara sentral. Penggunaan bersama dg anestesi tertentu menyebabkan depresi miokardial.. Tdk utk digunakan oleh pasien dg intoleransi galaktosa, defisiensi Lapp lactase atau malabsorpsi glukosa-galaktosa. Dpt mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Tdk direkomendasikan pd kodisi gagal ginjal berat. Hamil & laktasi. Tdk dianjurkan pd anak & remaja <18 thn. Lanjut usia >75 thn.
Sakit kepala, pusing, parestesia; dispnea; konstipasi, mual, diare; kelelahan, edema.
Obat antiaritmia kelas I & amiodaron dpt mempotensiasi waktu konduksi AV & efek inotropik negatif. Antagonis kalsium yaitu verapamil atau diltiazem dpt menyebabkan efek negatif kontraktilitas & konduksi AV. Antihipertensi yg bekerja secara sentral dpt memperburuk gagal jantung. Anestesi dpt melemahkan refleks takikardi & meningkatkan risiko hipotensi. Insulin & obat antidiabetes oral dpt menutupi gejala-gejala tertentu dr hipoglikemia. Glikosida digitalis dpt meningkatkan waktu konduksi AV. Dg obat antidepresan trisiklik, barbiturat, & fenotiazin dpt meningkatkan efek hipotensi. Obat golongan simpatometik dpt melawan efek antagonis β adrenergik. Goplongan penghambat CYP2D6 dpt meningkatkan kadar obat dlm plasma.
C07AB12 - nebivolol ; Belongs to the class of selective beta-blocking agents. Used in the treatment of cardiovascular diseases.
Nebilet tab 5 mg
2 × 14's