Lamictal

Lamictal

lamotrigine

Produsen:

GlaxoSmithKline Indonesia
Bahasa Concise Prescribing Info
Komposisi
Lamotrigin.
Indikasi/Kegunaan
Terapi tambahan atau monoterapi dlm pengobatan epilepsi utk kejang parsial & kejang umum, termasuk kejang tonik-klinik & kejang yg berhubungan dg sindrom Lennox-Gastaut pd dws & remaja >12 thn. Terapi tambahan utk epilepsi , utk kejang parsial & umum termasuk kejang tonik-klonik & kejang yg berhubungan dg sindrom Lennox-Gastaut pd anak usia 2-12 thn. Pencegahan episode mood pd pasien dg ggn bipolar, terutama dg mencegah episode depresi pd pasien dws ≥18 thn.
Dosis/Cara Penggunaan
Epilepsi Dws Y& remaja >12 thn Monoterapi Awal 25 mg 1 x/hr selama 2 minggu, dilanjutkan dg 50 mg 1 x/hr selama 2 minggu. Tingkatkan dosis hingga maks 50-100 mg tiap 1-2 minggu. Dosis pemeliharaan: 100-200 mg 1 x/hr atau 2 dosis terbagi hingga 500 mg/hr. Terapi add-on Pasien yg sedang menggunakan Na valproat dg atau tanpa obat antiepilepsi lainnya Awal 25 mg tiap 2 hr sekali selama 2 minggu, dilanjutkan dg 25 mg 1 x/hr selama 2 minggu. Tingkatkan dosis hingga maks 25-50 mg tiap 1-2 minggu. dosis pemeliharaan: 100-200 mg 1 x/hr atau dlm 2 dosis terbagi. Pasien yg sedang menggunakan obat antiepilepsi atau obat lainnya yg menginduksi glukuronidasi lamotrigin dg atau tanpa obat ainti epilepsi lainnya (kecuali valproat) Awal 50 mg 1 x/hr selama 2 minggu, dilanjutkan dg 100 mg/hr dlm 2 dosis terbagi selama 2 minggu. Tingkatkan dosis sebesasr maks 100 mg tiap 1-2 minggu. Dosis pemeliharaan: 200-400 mg 1 x/hr atau dalam 2 dosis terbagi hingga 700 mg/hr. Pasien yg sedang menggunakan obat lainnya yg tdk secara signifikan menghambat atau menginduksi glukuronidasi lamotrigin Awal 25 mg 1 x/hr selama 2 minggu, dilanjutkan dg 50 mg 1 x/hr selama 2 minggu. Tingkatkan dosis sebesar maks 50-100 ng tiap 1-2 minggu. Dosis pemeliharaan: 100-200 mg 1 x/hr atau dlm 2 dosis terbagi. Anak 2-12 thn Terapi add-on Pasien yg sedang menggunakan valproat dg atau tanpa obat anti epilepsi lainnya Awal 0.15 mg/kg BB/hr 1 x/hr selama 2 minggu, dilanjutkan dg 0.3 mg/kg BB/hr 1 x/hr selama 2 minggu. Tingkatkan dosis sebesar maks 0.3 mg/kg BB tiap 1-2 minggu. Dosis pemeliharaan: 1-5 mg/kg BB/hr 1 x/hr atau dlm 2 dosis terbagi. Maks: 200 mg/hr. Pasien yg sedang menggunakan obat anti epilepsi atau obat lainnya yg menginduksi glukuronidasi lamotrigin dg atau tanpa obat anti epilepsi lainnya (kecuali valproat) Awal 0.6 mg/kg BB/hr dlm 2 dosis terbagi selama 2 minggu, dilanjutkan dg 1.2 mg/kg BB/hr dlm 2 dosis terbagi selama 2 minggu. Tingkatkan dosis sebesar maks 1.2 mg/kg BB tiap 1-2 minggu. Dosis pemeliharaan: 5-15 mg/kg BB/hr dlm 2 dosis terbagi. Maks: 400 mg/hr.  Pasien yg memakai obat lain yg tdk secara signifikan menghambat atau menginduksi glukuronidasi lamotrigin Awal 0,3 mg/kg BB/hr 1 x/hr atau dalam 2 dosis terbagi selama 2 minggu, dilanjutkan dg 0,6 mg/kg BB/hr 1 x/hr atau dalam 2 dosis terbagi selama 2 minggu. Tingkatkan dosis sebesar maksimal 0,6 mg/kg BB setiap 1-2 minggu. Dosis pemeliharaan: 1-10 mg/kg/hr 1 x/hr atau dalam 2 dosis terbagi. Maks: 200 mg/hr. Ggn bipolar Dws ≥18 thn Terapi tambahan dg inhibitor glukuronidasi lamotrigin, misalnya valproat Awal 25 mg setiap hari selama 2 minggu, diikuti 25 mg 1 kali sehari selama 2 minggu. Tingkatkan dosis menjadi 50 mg 1 kali sehari atau dalam 2 dosis terbagi dalam minggu 5. Dosis target biasa: 100 mg/hari 1 kali sehari atau dalam 2 dosis terbagi. Maks: 200 mg/hr. Terapi tambahan dg penginduksi glukuronidasi lamotrigin pd pasien yg tdk menggunakan inhibitor misalnya valproat (hrs digunakan bersama fenitoin, karbamazepin, fenobarb, primidon, dan obat lain yg diketahui menginduksi glukuronidasi lamotrigin) Awal 50 mg 1 x/hr selama 2 minggu, diikuti 100 mg/hr dalam 2 dosis terbagi selama 2 minggu. Tingkatkan dosis hingga 200 mg/hr dalam 2 dosis terbagi dalam minggu ke-5. Dpt ditingkatkan hingga 300 mg/hr dalam minggu ke-6. Dosis target biasa: 400 mg/hr dalam 2 dosis terbagi selama minggu ke-7. Monoterapi atau terapi tambahan pd pasien mengonsumsi obat lain yg tdk secara signifikan menginduksi atau menghambat glukuronidasi lamotrigin Awal 25 mg 1 x/hr selama 2 minggu, diikuti 50 mg 1 x/hr atau 2 dosis terbagi selama 2 minggu. Tingkatkan dosis menjadi 100 mg/hr dalam minggu ke-5. Dosis target biasa: 200 mg/hr 1 x/hr atau dalam 2 dosis terbagi. Ssdh penghentian terapi tambahan dg inhibitor glukuronidasi lamotrigin misalnya valproat Tingkatkan dosis hingga 2 x lipat dosis stabilisasi target awal & pertahankan. Ssdh penghentian terapi tambahan dg penginduksi glukuronidasi lamotrigin tergantung pada dosis pemeliharaan awal (hrs digunakan bersama dg fenitoin, karbamazepin, fenobarbital, primidon atau obat lain yg diketahui menginduksi glukuronidasi lamotrigin) Kurangi dosis secara bertahap selama 3 minggu. Ssdh penghentian terapi tambahan dg obat lain yg tdk secara signifikan menghambat atau menginduksi glukuronidasi lamotrigin Pertahankan dosis target. Rekomendasi dosis umum: Wanita yg menggunakan kontrasepsi hormonal: Memulai kontrasepsi hormonal pd pasien yg sdh menggunakan dosis pemeliharaan & tdk menggunakan obat golongan penginduksi glukuronidasi lamotrigin Dosis pemeliharaan: Dpt ditingkatkan sebanyak 2 kali lipat. Menghentikan kontrasepsi hormonal pd pasien yg sdh menggunakan dosis pemeliharaan & tdk menggunakan penginduksi glukuronidasi lamotrigin Dosis pemeliharaan: Dpt diturunkan sebanyak 50%. Ggn hati: Sedang (Child-Pugh kelas B) Kurangi dosis sekitar 50%; Berat (Child-Pugh kelas C) Kurangi dosis sebesar 75%.
Pemberian
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Tab: Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan. Tab dispersibel: Dpt dikunyah, ditelan utuh dg sedikit air, atau larutkan dalam sedikit air (setidaknya cukup untuk merendamseluruh badan tablet). Jangan memberikan sebagian dari tab yg terdispersi.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas.
Perhatian Khusus
Ruam kulit & demam selama 8 minggu pertama terapi pd pasien anak. Riwayat alergi/ruam thd obat antiepilepsi lain. Tdk boleh diberikan kembali pd pasien yg sblmnya menghentikan pengobatan krn ruam atau meningitis aseptik yg terkait dg pengobatan sebelumnya. Limfohistiositosis hemofagositik. Pantau tanda-tanda ide & perilaku bunuh diri; perburukan klinis (termasuk timbulnya gejala baru) & kecenderungan bunuh diri terutama pd awal terapi atau ketika dosis diubah; riwayat perilaku atau pikiran utk bunuh diri, dewasa muda, pasien yg menunjukkan keinginan yg signifikan utk bunuh diri sblm memulai terapi. Penggunaan bersamaan dg kontrasepsi hormonal, atau obat lain yg mengandung lamotrigin. Laporkan adanya perubahan pola menstruasi, misalnya perdarahan hebat. Tdk direkomendasikan utk diberikan bersamaan dg substrat transporter kationik organik 2 (OCT 2) dg indeks terapeutik sempit, misalnya dofetilida. Kemungkinan terjadi ggn thd metabolisme folat selama terapi jangka panjang. Pasien dg gagal ginjal; Sindrom Brugada. Dpt meningkatkan risiko proaritmia lebih lanjut jika digunakan bersamaan dg penghambat saluran Natrium lainnya. Dpt mempengaruhi kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Kehamilan & menyusui. Epilepsi: penghentian obat secara tiba-tiba dpt memicu terjadinya kejang. Hindari penghentian mendadak (kurangi dosis secara bertahap dalam waktu 2 minggu) kecuali jika ada masalah keamanan, misalnya ruam. Kejang parah, termasuk status epileptikus dpt menyebabkan rabdomiolisis, disfungsi multiorgan, dan koagulasi intravaskular diseminata. Anak <2 thn. Ggn bipolar: Peningkatan risiko pemikiran & perilaku bunuh diri pada anak & remaja <18 thn dg ggn depresi mayor & ggn kejiwaan lainnya. Tdk utk digunakan pd anak & remaja <18 thn.
Efek Samping
Ruam kulit; sakit kepala; mengantuk, ataksia, pusing; diplopia, penglihatan kabur; mual, muntah. Agresi, mudah marah/tersinggung; insomnia, tremor; diare;kelelahan; agitasi; artralgia; nyeri, nyeri punggung; nistagmus.
Interaksi Obat
Pembersihan yg nyata mungkin dipengaruhi oleh obat yang menginduksi atau menghambat glukuronidasi. Metabolisme dapat ditingkatkan oleh penginduksi enzim CYP3A4 yang kuat atau sedang. Menurunkan metabolisme & meningkatkan t½ hampir 2 x lipat dg valproat. Peningkatan metabolisme obat tjd pd pemberian bersama dg atazanavir/ritonavir, karbamazepin, kombinasi etinilestradiol/levonorgestrel, lopinavir/ritonavir, fenobarbital, fenitoin, primidon, rifampisin. Ggn pd sistem saraf pusat termasuk pusing, ataksia, diplopia, penglihatan kabur & mual jika diberikan bersamaan dg karbamazepin & okskarbazepin. Dpt meningkatkan konsentrasi topiramat. Kadar bersihan obat meningkat <10% jika diberikan bersama dg perampenal dosis tertinggi (12 mg/hr). Mengurangi AUC & Cmax dg olanzapin, aripiprazol, kontrasepsi hormonal, atazanavir/ritonavir. menghasilkan efek minimal thd metabolit primer lamotrigin jika diinkubasi bersama dg amitriptilin, bupropion, clonazepam, fluoksetin, haloperidol, atau lorazepam. Mengurangi AUC & Cmax levonorgestrel. Penurunan AUC & Cmin obat ini dlm plasma jika diberikan bersama dg parasetamol. Menghambat OCT 2. Mengganggu hasil pengujian pd beberapa skrining cepat obat di dalam urin, yaitu hasil positif palsu utk fensiklidin.
Klasifikasi MIMS
Antikonvulsan
Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis
N03AX09 - lamotrigine ; Belongs to the class of other antiepileptics.
Bentuk Sediaan/Kemasan
Form
Lamictal Tab dispersible 5 mg
Packing/Price
30's
Form
Lamictal Tab dispersible 50 mg
Packing/Price
30's
Form
Lamictal Tab 100 mg
Packing/Price
30's
Register or sign in to continue
Asia's one-stop resource for medical news, clinical reference and education
Already a member? Sign in
Register or sign in to continue
Asia's one-stop resource for medical news, clinical reference and education
Already a member? Sign in