Empagliflozin 10 mg, linagliptin 5 mg
Tambahan thd diet & olahraga utk memperbaiki kendali glikemik pd dws dg DM tipe 2 bila terapi dg empagliflozin & / atau linagliptin dg kombinasi dg metformin tidak memberikan kontrol glikemik yg adekuat.
Telan utuh dg air, jangan dikunyah/dihancurkan.
Hipersensitivitas. Pasien dg laju filtrasi glomerulus <45 mL / mnt / 1,73 m2, ggn ginjal berat, peny ginjal stadium akhir & pasien yang menjalani dialisis.
Tidak boleh digunakan pd pasien dg diabetes tipe 1. Segera kaji adanya ketoasidosis jika timbul gejala seperti mual, muntah, anoreksia, nyeri perut, rasa haus yang berlebihan, kesulitan bernapas, kebingungan, kelelahan yang tidak biasa, atau kantuk. Hentikan pengobatan jika dicurigai adanya ketoasidosis, necrotizing fasciitis pada perineum (gangren Fournier), pankreatitis, pemfigoid bulosa atau dalam situasi klinis yang diketahui mempengaruhi ketoasidosis (misalnya, puasa berkepanjangan karena penyakit akut atau pembedahan). Risiko ketoasidosis yang lebih tinggi pada pasien dengan diet karbohidrat sangat rendah, dg penyakit akut, gangguan pankreas yang menunjukkan defisiensi insulin (mis., Diabetes tipe 1, riwayat pankreatitis atau operasi pankreas), pengurangan dosis insulin (termasuk kegagalan pompa insulin), penyalahgunaan alkohol, dehidrasi berat & riwayat ketoasidosis. Evaluasi adanya necrotizing fasciitis pada pasien yang datang dengan keluhan nyeri atau nyeri tekan, eritema, pembengkakan di daerah genital atau perineum, demam, malaise. Kombinasi dg sulfonilurea atau insulin. Pasien yang penurunan TD yang diinduksi empagliflozin dapat menimbulkan risiko misalnya, pasien dengan penyakit KV yang diketahui, menjalani terapi antihipertensi dengan riwayat hipotensi atau pasien ≥75 tahun. Pantau status volume darah dengan cermat (mis., pemeriksaan fisik, pengukuran TD, tes laboratorium termasuk hematokrit) & elektrolit dalam kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan cairan (mis., ggn pencernaan). ISK dengan komplikasi termasuk pielonefritis & urosepsis. Gagal jantung (NYHA kelas I-IV). Hasil tes positif untuk glukosa dalam urin. Tidak untuk digunakan pada pasien dengan eGFR <60 mL / menit / 1,73 m2 atau CrCl <60 mL / menit. Periksa fungsi ginjal sblm mulai pengobatan & secara berkala selama pengobatan; & sebelum memulai obat-obatan bersamaan yang mungkin berdampak negatif pada fungsi ginjal. Hindari penggunaan selama kehamilan. Hentikan menyusui selama pengobatan. Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak <18 thn. Tidak dianjurkan pada lansia ≥85 thn.
Moniliasis vagina, vulvovaginitis, balanitis & infeksi genital lainnya, ISK (termasuk pielonefritis & urosepsis), necrotizing fasciitis pada perineum (gangren Fournier), nasofaringitis; hipersensitivitas, angioedema, urtikaria; hipoglikemia (bila digunakan dengan sulfonilurea atau insulin), ketoasidosis; peningkatan buang air kecil, disuria; batuk; ruam, pruritus, pemfigoid bulosa; pankreatitis, sariawan; penipisan volume; haus; penurunan GFR, peningkatan kreatinin darah, lipase, hematokrit, lipid serum.
Dapat meningkatkan risiko hipoglikemia dengan insulin & sulfonilurea. Interferensi dengan uji 1,5-anhydroglucitol (1,5-AG). Empagliflozin: Dapat menambah efek diuretik tiazid & loop diuretik & dapat meningkatkan risiko dehidrasi & hipotensi. Risiko penurunan efikasi dengan penginduksi enzim UGT. Linagliptin: Penurunan paparan dg rifampisin & penurunan efikasi dg penginduksi kuat P-gp atau isozim CYP450, penginduksi CYP3A4.
A10BD19 - linagliptin and empagliflozin ; Belongs to the class of combinations of oral blood glucose lowering drugs. Used in the treatment of diabetes.
Glyxambi tab salut selaput
3 × 10's
Sign Out
