Karsinoma, leukemia, limfogranulomatosis, sarkoma, limfosarkoma, sarkoma sel retikulum, mieloma multipel. Karsinoma payudara & ovarium.
Inj IV Stlh tjd remisi yg memuaskan, lanjutkan terapi pemeliharaan dg menggunakan tab. Dosis awal: 3-6 mg/kgBB/hr IV atau terapi intermiten scr besar-besaran: 10-15 mg/kgBB/hr dg interval bebas 2-5 hr, atau terapi intermiten masif dg 20-40 mg/kgBB/hr dg interval bebas terapi 21-28 hr.
Ggn berat pd fungsi sumsum tulang (terutama pd pasien yg menjalani pra terapi dg obat sitotoksik &/atau radioterapi); sistitis, obstruksi aliran keluar urin, infeksi aktif. Hamil & laktasi.
Pasien pd usia reproduktif sebaiknya memakai kontrasepsi selama terapi & tdk <6 bln sesudahnya. DM; usia lanjut & pasien dlm kondisi lemah fisik; gagal hati & ginjal.
Ggn GI, alopesia, depresi sist retikulo-endotelial, hematuria, amenore reversibel, azoosperma. Kerusakan miokardium pd dosis yg tinggi. Pigmentasi, makrositosis, retensi air. Menginduksi tjdnya hiperglikemia atau hipoglikemia, risiko keganasan sekunder.
Memperkuat efek hipoglikemik dr sulfonilurea. Dg alupurinol meningkatkan insiden depresi sumsum tulang. Dg suksametonium akan memperpanjang apneu.
L01AA01 - cyclophosphamide ; Belongs to the class of alkylating agents, nitrogen mustard analogues. Used in the treatment of cancer.
Endoxan bubuk inj 1000 mg
1's (Rp783,300/vial)
Endoxan bubuk inj 200 mg
1's (Rp232,500/vial)
Endoxan bubuk inj 500 mg
1's (Rp517,000/vial)