Angina pektoris yg disebabkan oleh kekakuan arteri koroner; angina pektoris stabil kronik.
Bolus IV Dosis awal 0,25 mg/kgBB selama >2 menit (kira-kira 20 mg utk pasien dg BB rata-rata). Jika respon tdk adekuat, dosis kedua dpt diberikan setelah 15 menit. 0,35 mg/kgBB selama >2 menit (kira-kira 25 mg utk pasien dg BB rata-rata). Infus IV Diberikan setelah pemberian 20 mg (0,25 mg/kg) atau 25 mg (0,35 mg/kg) injeksi IV langsung & setelah penurunan denyut jantung. Kecepatan infus dpt ditingkatkan dari 5 menjadi 15 mg/jam. Dpt dipertahankan hingga 24 jam.
Hipersensitivitas. Sick sinus syndrome, pasien dg blok AV (level 2 dari 3), hipotensi berat atau syok kardiogenik, fibrilasi atrium atau atrial flutter, takikardi ventrikel.
Gagal jantung kronik. Dpt menyebabkan hipotensi simptomatik. Efek aditif dlm memperpanjang konduksi AV bila digunakan bersama β-blocker atau glikosida digitalis. Ggn fungsi ginjal atau hati. Kehamilan. Tdk dianjurkan utk digunakan pada wanita menyusui. Anak.
Hipersensitivitas (ruam, gatal). Bradikardia, pusing, sakit kepala, mulut kering, wajah merah, kaki bengkak, gangguan GI (pirosis, kurang nafsu makan, mual, diare, perut tidak nyaman, sembelit). Nyeri bahu & sendi.
Tdk utk dicampur langsung dg furosemide.
C08DB01 - diltiazem ; Belongs to the class of benzothiazepine derivative selective calcium-channel blockers with direct cardiac effects. Used in the treatment of cardiovascular diseases.
Diltiasan inj 5 mg/mL
5 mL x 1's (Rp100,000/boks)