Celebrex

Celecoxib.

Meredakan gejala & tanda OA, AR, & spondilitis ankilosa pd orang dws pasca pembedadahan atau kecelakaan.

Gunakan dosis terendah yg efektif dalam waktu paling singkat, konsisten dg tujuan terapi untuk masing-masing pasien. OA 00 mg kaps 1 x/hr atau 100 mg 2 x/hr. AR 100-200 mg 2 x/hr. Spondilitis ankilosa 200 mg 1 x/hr atau 100 mg 2 x/hr. Dosis harian total maks: 400 mg. Nyeri akut Awal 400 mg kemudian akan ditambahkan 200 mg, apabila diperlukan pada hari pertama. Pada hari berikutnya, 200 mg 2x/ hari. Maksimal penggunaan : 7 hari. Ggn hati derajat sedang Turunkan dosis hingga 50%.

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Hipersensitivitas thd celecoxib atau sulfonamid. Pasien yg pernah mengalami asma, urtikaria atau reaksi tipe alergi setelah mengonsumsi asam asetilsalisilat atau NSAID lainnya termasuk inhibitor spesifik COX-2 lainnya. Pengobatan nyeri peri-op pd operasi CABG.

Peningkatan risiko kejadian trombotik KV serius, MI & stroke; efek samping GI serius termasuk perdarahan, ulserasi & perforasi lambung atau usus. Pasien dg retensi cairan atau gagal jantung. Penggunaan bersama dg asam asetilsalisilat, NSAID non-aspirin, diuretik, ACE inhibitor. Awitan hipertensi baru/perburukan hipertensi. Pantau tekanan darah scr ketat selama inisiasi & selama terapi. Retensi cairan/gagal jantung; fungsi jantung terganggu, edema/kondisi predisposisi lain atau diperburuk oleh retensi cairan termasuk pasien dg terapi diuretik atau berisiko hipovolemia. Riwayat penyakit ulkus peptikum &/atau perdarahan GI & yg menggunakan NSAID. pasien dehidrasi; rehidrasi pasien sebelum memulai terapi. Tdk boleh diberikan pada pasien dg trias asam asetilsalisilat. Reaksi kulit serius mis. DRESS (Drug Rash with Eosinophylia & Systemic Symptoms), sindrom dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson & nekrolisis epidermal toksik. Hentikan jika muncul ruam kulit atau tanda hipersensitivitas lainnya. Pemberian NSAID jangka panjang. Periksa scr berkala hitung darah lengkap & profil kimia. Bukan pengganti kortikosteroid/utk mengobati insufisiensi kortikosteroid. Periksa Hb/Ht jika pasien menunjukkan tanda/gejala anemia/kehilangan darah. Asma. Kenaikan berat badan/edema yg tdk dpt dijelaskan. Penyakit ginjal lanjut. Evaluasi pasien dg tanda &/atau gejala yg menunjukkan disfungsi hati/tes hati abnormal. Pertimbangkan penghentian pengobatan pd wanita yg mengalami kesulitan utk hamil/yg sedang menjalani pemeriksaan infertilitas. Hindari penggunaan pd 30 minggu kehamilan dan seterusnya. Laktasi. Anak <18 thn. Pasien lanjut usia/lemah.

Bronkitis, rinitis, sinusitis, infeksi saluran pernapasan atas, ISK; insomnia; pusing; HTN (termasuk HTN berat); batuk; muntah, sakit perut, diare, dispepsia, perut kembung; pruritus (termasuk pruritus generalisata), ruam; edema perifer. Infeksi telinga, infeksi jamur; MI, angina pektoris; sesak napas; mual, GERD, divertikulum, disfagia, sindrom iritasi usus besar; peningkatan enzim hati; kejang otot; nefrolitiasis; perdarahan vag, prostatitis, hiperplasia prostat jinak; peningkatan kreatinin darah, peningkatan antigen spesifik prostat, peningkatan BB.

Peningkatan konsentrasi plasma dg inhibitor CYP2C9 & flukonazol. Penurunan konsentrasi plasma dg penginduksi CYP2C9 misalnya rifampisin, karbamazepin & barbiturat. Dpt mengurangi efek antihipertensi trmsk penghambat ACE, penghambat reseptor angiotensin, diuretik & penyekat . Kemungkinan penurunan fungsi ginjal dg ACE inhibitor, AIIA atau diuretik pada pasien lanjut usia, deplesi volume/ggn fungsi ginjal. Peningkatan risiko nefrotoksisitas dg siklosporin. Mengurangi efek natriuretik furosemide & thiazides. Peningkatan tingkat ulserasi GI/komplikasi lain dg asam asetilsalisilat. Bukan pengganti asam asetilsalisilat utk profilaksis CV. Peningkatan konsentrasi plasma lithium, dekstrometorfan & metoprolol. Peningkatan risiko perdarahan dg antikoagulan oral.

Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

M01AH01 - celecoxib ; Belongs to the class of non-steroidal antiinflammatory and antirheumatic products, coxibs.

G