Amaryl

Glimepirid.

DM tipe 2, dimana kadar gula darah tdk dpt di kontrol hanya dg diet, olah raga & penurunan BB. Dpt dikombinasi dg metformin atau insulin.

Dosis awal & dosis titrasi: 1 mg 1x/hr. Dpt ditingkatkan dg interval 1-2 minggu, & dilakukan secara bertahap sbg berikut: 1 mg-2 mg-3 mg-4 mg, & dlm kasus luar biasa, 8 mg. Pasien dg diabetes terkontrol baik 1-4 mg/hr.

Sebaiknya diberikan bersama makanan : Berikan segera sblm makan utama pertama pd hari yg sama. Jangan mengurangi jadwal makan. Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan.

Hipersensitif thd glimepiride & sulfonilurea/sulfonamid lainnya. Tdk cocok utk pengobatan IDDM (tipe 1), ketoasidosis diabetikum, prekoma diabetik atau koma. Ggn ginjal & hati berat. Tdk utk dikonsumsi selama kehamilan & menyusui.

Peningkatan risiko hipoglikemia jika pasien enggan atau tdk kooperatif; kurang gizi, waktu makan tidak teratur atau melewatkan waktu makan; ketidakseimbangan antara aktivitas fisik & asupan karbohidrat; perubahan pola makan; konsumsi alkohol, terutama jika disertai dg tindakan melewatkan makan; overdosis dengan Amaryl; kelainan endokrin tertentu yg tdk terkompensasi & mempengaruhi metabolisme karbohidrat atau kontra-regulasi hipoglikemia (misalnya, pd kelainan fungsi tiroid tertentu & insufisiensi hipofisis anterior atau adrenokortikal); pemberian obat-obatan tertentu lainnya secara bersamaan. Periksa secara teratur kadar glukosa puasa dalam darah & urin; proporsi Hb terglikosilasi. Gejala hipoglikemia yg lebih ringan atau asimtomatik, misalnya pd pasien dg neuropati otonom atau yg mengonsumsi obat golongan penyekat β, klonidin, reserpin, guanetidin, atau simpatolitik lainnya. Pergantian sementara ke insulin dlm situasi stres yang luar biasa (misalnya trauma, pembedahan, demam krn infeksi). Pasien dg defisiensi G6PD. Dpt mengganggu kewaspadaan & reaksi akibat hipo-atau-hiperglikemia. Ggn fungsi ginjal & ggn hati berat. Pasien anak.Pasien lansia.

Hipoglikemia; kontraregulasi adrenergik; gangguan penglihatan sementara; mual, muntah, rasa penuh pd ulu hati/epigastrium, sakit perut, diare; reaksi alergi atau pseudoalergi misalnya gatal, urtikaria atau ruam. Trombositopenia berat & purpura trombositopenik. Hipoglikemia berat, perubahan tertentu pada gambaran sel darah, reaksi alergi atau pseudoalergi yg berat atau gagal hati.

Pemberian bersama dg penginduksi (misalnya rifampisin) atau inhibitor (misalnya flukonazol) CYP 2C9. Meningkatkan efek penurun gula darah jika diberikan bersama insulin & antidiabetik oral lainnya, inhibitor ACE, allopurinol, steroid anabolik & hormon seks pria, kloramfenikol, derivat kumarin, siklofosfamid, disopiramid, fenfluramin, feniramidol, fibrat, fluoksetin, guanetidin, ifosfamid, MAOI, mikonazol , flukonazol, asam p-aminosalisilat, pentoksifilin (parenteral dosis tinggi), fenilbutazon, azapropazon, oksifenbutazon, probenesid, kuinolon, salisilat, sulfinpirazon, klaritromisin, sulfonamid, tetrasiklin, tritokualin, trofosfamid. Efek penurunan gula darah melemah jika diberikan bersamaan dg asetazolamid, barbiturat, kortikosteroid, diazoksida, diuretik, epinefrin (adrenalin) & simpatomimetik lain, glukagon, pencahar (ssdh penggunaan jangka panjang), asam nikotinat (dosis tinggi), estrogen & progestogen, fenotiazin, fenitoin, rifampisin, hormon tiroid. Efek penurun gula darah diperkuat atau dilemahkan pd pemberian bersama dg antagonis reseptor H2, klonidin & reserpin, asupan alkohol akut & kronis. Penurunan toleransi glukosa & peningkatan kecenderungan hipoglikemia jika diberikan bersamaan dg golongan penyekat β. Mengurangi atau tidak adanya tanda-tanda kontra-regulasi adrenergik jika diberikan bersamaan dg golongan penyekat β, klonidink, guanetidin, & reserpin. Efek turunan kumarin yang diperkuat atau melemah. Pemberian bersama dg kolesevelam mengurangi absorpsi obat ini dari saluran pencernaan.

Obat Antidiabetes

A10BB12 - glimepiride ; Belongs to the class of sulfonylureas. Used in the treatment of diabetes.

G